background

Friday, February 4, 2011

Kunjungan Ke Himpunan Burung Di Bogor

Menciptakan suatu ekosistem kota yang ramah terhadap kehadiran burung merupakan impian. Kondisi kawasan urban yang kian padat serta kepedulian masyarakat terhadap konsep kota berwawasan ekologi yang semakin berkembang, menuntut kehadiran sebuah area yang tidak hanya mengakomodasikan kebutuhan lingkungan bagi masyarakat sekitar namun juga satwa bagi keberlangsungan terhadap keseimbangan ekosistem.

Dua minggu terakhir liburan semester, bersama beberapa teman Arsitektur Lanskap IPB, kami gunakan untuk magang di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor. Secara kebetulan, pihak dinas sendiri tengah mempersiapkan kegiatan kerjasamanya dengan berbagai pihak untuk menciptakan kota Bogor yang lebih hijau. Untuk itu, kami pun berkesempatan turut andil melalui latar belakang pendidikan kami, mendesain ulang beberapa taman kota yang kiranya memerlukan pentaan ulang menuju kawasan hijau dengan konsep yang lebih ekologis dan ramah terhadap burung. Adapun kami memperoleh kesempatan untuk bekerjasama dengan Himpunan Burung Indonesia yang berpusat di Bogor untuk mengamati perilaku serta habitat burung yang dapat diakomodasikan terhadap keberadaan taman-taman yang ramah bagi mereka.

Kantor Himpunan Burung Indonesia yang berpusat di Bogor
(Photo by Widyastuti Utami) 

Di dalam ruangan diskusi
(Photo by Widyastuti Utami)

Di sini, kami memperoleh pengetahuan baru mengenai penyebaran burung yang berada di Indonesia. Selain itu, kami pun sempat berdiskusi mengenai perilaku burung yang terkait dengan penataan taman yang berada di kota-kota besar. Kesempatan ini tentu saja tidak dilewatkan oleh kami, karena dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran baru untuk bekal di semester 6 yang sebentar lagi akan kami ikuti. 


Tidak hanya kantor yang terdiri dari sebuah bangunan. Ternyata tempat ini juga memiliki pekarangan yang telah didesain sedemikian rupa untuk mampu dijadikan tempat untuk burung-burung bercengkerama, berkembang biak, mencari makan, hingga mandi. Bird feeder sengaja diletakkan di dalam pekarangan sebagai pakan burung. Adapun bak air dapat digunakan oleh burung untuk mandi dan bermain. Air tidak diberikan terlalu dalam pada bak. Di dalamnya terdapat bebatuan juga ikan-ikan kecil untuk mencegah hadirnya jentik-jentik nyamuk.    

Bird feeder untuk pakan burung
(Photo by Widyastuti Utami)

Bak untuk tempat mandi
(Photo by Widyastuti Utami)

Terlihat terdapat tanaman palem merah (Cyrtostachis renda) yang termasuk ke dalam pohon rendah dan palem wregu (Rhapis excelsa) yang termasuk ke dalam semak sedang, tumbuh di dalam pekarangan kantor. Burung-burung ternyata menggunakan palem merah sebagai tempat berkembang biak mereka, sedangkan palem wregu digunakan sebagai tempat transit untuk kemudian menuju ke pohon berikutnya. 

Penataan tanaman untuk burung
(Photo by Widyastuti Utami)

Dalam menata taman yang ramah terhadap kehadiran burung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya intensitas aktivitas manusia, kerimbunan serta tata letak. Burung tidak menyukai tempat yang terbuka dan banyak digunakan sebagai aktivitas manusia, meskipun di dalam sebuah taman tersebut terdapat tanaman-tanaman yang disukai oleh mereka. Pada taman di halaman kantor ini, terlihat adanya pisang hias (Heliconia sp.) dan soka (Ixora sp.) yang juga digemari burung. Akan tetapi, letak penanaman yang terbuka dan tanaman yang kurang rimbun cenderung dihindari burung. Namun dari segi konsep sebagai taman halaman depan dari sebuah kantor pemerhati keberadaan burung, pemilihan tanaman dapat dikatakan sesuai. 

Taman di halaman depan kantor
(Photo by Widyastuti Utami)
Cute Line Smiley Cute Line Smiley Cute Line Smiley